Membangun Sebuah Sistim Bisnis

19/10/2011 02:38

Membangun Sebuah Sistim Bisnis

 

Bisnis tidak semata-mata proses menghasilkan suatu produk tertentu atau menjual sesuatu saja, tetapi yang terpenting adalah membangun sebuah sistem bisnis yang dapat berjalan dengan baik. Jika sistem bisnis telah berjalan dengan baik maka tidak hanya memberikan keuntungan sesaat tetapi juga keuntungan jangka panjang. Sistem bisnis yang berjalan dengan baik bagaikan kereta api yang berjalan pada rel dengan benar. Kontrol terhadap sistem bisnis yang berjalan dengan baik lebih mudah dan terkendali. Di dalam sebuah sistem bisnis yang baik masing-masing elemen dalam bisnis dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga menjadi sinergi bagi kelangsungan sebuah bisnis. Tidak ada unsur yang mendominasi di dalam sebuah sistem bisnis yang telah berjalan dengan baik.

Bagi kita yang akan memulai sebuah bisnis ada banyak pertimbangan dalam memilih bidang bisnis yang akan digelutinya. Sistem bisnis harus ditentukan terlebih dahulu sebelum mengambil langkah. Meskipun itu adalah sebuah bisnis pribadi atau bisnis sampingan sistem bisnis harus bisa didesain dan dijalankan dengan baik. Harapan setiap orang dalam memilih sebuah bisnis adalah bisnis yang mudah dilakukan dang menghasilkan keuntungan yang besar. Hal itu dapat terealisasikan jika sistem bisnis sudah berjalan dengan baik. Karena itu kuncinya adalah membuat sistem bisnis yang baik.

Bagaimana agar kita bisa memiliki sebuah bisnis yang mudah dilakukan dan menghasilkan keuntungan yang tinggi serta memiliki sistem bisnis yang baik? Ada beberapa model bisnis yang bisa dilakukan agar kita bisa memiliki sistem bisnis yang memberikan pemasukan bagi kita.

 Model-model bisnis itu antara lain sebagai berikut:

1. Membangun Sistem bisnis sendiri

Membangun sistem bisnis sendiri merupakan model bisnis yang sudah berpuluh-puluh tahun dilakukan orang. Bisnis dengan cara ini umumnya dilakukan orang dengan memulai bisnis dari nol. Karena bisnis dengan sistem yang baru maka membangun sistem bisnis ini memerlukan trial and error. Selain dengan cara trial and error terkadang orang perlu belajar dari bisnis orang lain yang serupa dengan bisnis yang dijalankan. Setelah mengalami berbagai pengalaman dan perjalanan bisnis akhirnya bisa ditemukan sistem bisnis yang baik. Setelah sistem bisnis yang dibangun berjalan dengan baik dan benar barulah akan mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya.

2. Bisnis Waralaba

Jika pada cara pertama kita harus membangun sendiri sistem bisnis yang dijalankan, dengan waralaba kita tidak perlu membangun sistem bisnis sendiri. Pemilik waralaba atau franchise telah memulai membangun sistem bisnisnya dan teruji dengan baik keberhasilannya. Dengan membeli sebuah produk waralaba kita telah membeli sistem yang sudah jadi, tinggal kita menikmati hasilnya. Dengan membeli sebuah sistem waralaba kita telah melakukan “bypass” terhadap proses yang rumit dalam membangun bisnis. Konsentrasi kita tinggal dipusatkan pada memanage sumber daya yang ada. Dengan sistem waralaba yang sudah berjalan baik yang kita miliki, biasanya kita akan

lebih mudah mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan. Lembaga keuangan lebih memilih sistem yang telah berjalan dengan baik dibandingkan rencana bisnis yang kelihatannya baik tetapi belum teruji keunggulannya. Akan tetapi kita juga perlu jeli dalam memilih produk waralaba yang ditawarkan, karena banyak produk waralaba yang hanya menawarkan janji muluk-muluk tetapi tidak realistis.

 

3. Bisnis Pemasaran Jaringan/MLM

Sistem bisnis Jaringan atau Multilevel Marketing (MLM), sebenarnya hampir sama dengan bisnis waralaba hanya saja bisnis jaringan dapat dilakukan dengan sklala yang lebih kecil. Pada dasarnya dalam menjalankan bisnis pemasaran jaringan atau Multi Level Marketing (MLM), kita menjalankan sistem yang sudah dibangun oleh orang lain. Ada organisasi atau lembaga pengelola bisnis pemasaran jaringan yang semata-mata menginginkan orang lain menjual sistem kepada orang lain, dengan memberikan mimpi sukses dalam waktu singkat.Tetapi ada pula pengelola bisnis jaringan yang tujuan utamanya mendidik kita untuk menjadi berhasil. Karena itulah kita harus berhati-hati dalam memilih bisnis ini.

Apapun sistem bisnis yang akan kita bangun, tidak ada cara singkat dan instan dalam sistem bisnis tersebut. Yang penting adalah bagaimana mengupayakan agar sistem bisnis itu berjalan dengan baik dan benar. Semuanya itu memerlukan ketekunan, kesabaran dan kerja keras.(Galeriukm).Sumber:Robert Kiyosaki, Cash Flow Quadrant

Tips Membangun Bisnis Dengan Teman

Membangun Bisnis dengan sesama teman seringkali dilakukan oleh beberapa orang. Kecocokan dalam hubungan pertemanan dan keakraban hubungan menjadi alasan untuk memunculkan ide bisnis bersama. Membangun bisnis bersama teman bukanlah sesuatu yang salah, namun perlu diwaspadai, karena bisa jadi persahabatan yang sudah terjalin dengan baik bisa rusak karena bisnis bersama.

Dunia pertemanan dengan dunia bisnis adalah dua hal yang berbeda, faktor keuntungan menjadi hal utama yang menjadi tujuan dalam bisnis. Jika tidak diimbangi dengan rule of the game yang jelas akan berakibat tidak baik. Tetapi jika bisnis antar teman dikelola dengan baik dengan aturan-aturan yang disepakati bersama maka akan mmbuahkan hasil yang baik.
Berikut ada beberapa tips membangun bisnis bersama teman yang disarikan dari pendapat Ahmad Gozali, konsultan keuangan dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan:

Jumlah mitra Bisnis

Bagi pemula, jumlah mitra sebaiknya tidak lebih dari tiga orang. Kalau jumlahnya lebih dari tiga, pembagian tugas bisa jadi sulit. Semakin banyak kepala, semakin sulit menggabungkan ide, pendapat, visi, dan misi.

Minat

Akan sangat baik bila teman yang Anda ajak bergabung memiliki minat yang sama dengan Anda. Ia pun akan menjalani bisnis dengan penuh antusiasme dan tidak merasa terbebani. Kalaupun minatnya berbeda, setidaknya ia mempunyai pengetahuan mengenai usaha yang akan dijalankan. Jangan memilih mitra yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis tersebut.

Pemisahan urusan kerja dari pribadi

Banyak masalah usaha timbul karena orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak mampu memilah-milah dua hal ini. Mereka akhirnya saling menyerang aspek-aspek kehidupan pribadi dan tidak mengacu pada masalah pekerjaan yang sebenarnya.

 

Pembagian tugas

Tentukan pembagian tugas secara jelas semenjak awal. Bicarakan baik-baik dam fahami tugas masing-masing.
Pembagian ini juga berlaku dalam hal dana. Mitra bisa jadi adalah orang yang menyuntikkan modal dalam nadi usaha Anda. Atau sebaliknya, Anda memiliki modal, tapi tidak punya orang untuk menjalankannya.

 

Tentukan siapa bosnya

Pada saat yang bersamaan harus ditentukan salah satu orang menjadi pemimpin,tidak bisa dua orang menjadi pemimpin pada saat yang bersamaan. Kesampingkan ego untuk menjadi pemimpin dan pilihlah diantara anda yang memiliki kualifikasi lebih dalam memimpin.

Pembagian keuntungan

Besarnya keuntungan yang dibagi harus benar-benar dipahami dan disepakati di awal. Kalau tidak tercapai kesepakatan, lupakan saja rencana ini. Pembagian keuntungan menjadi pemicu masalah yang sangat sensitif. Waspada dan antisipasi hal ini.

Salah satu hal yang menentukan (pembagian keuntungan) adalah jenis bisnis. Kalau usaha lebih mengacu pada usaha padat modal, pemberi modallah yang semestinya mendapatkan bagian keuntungan lebih besar. Tetapi kalau mengacu pada usaha padat karya, orang yang lebih banyak bekerja di lapanganlah yang seharusnya dihargai lebih.

Gaji perlu diberikan setiap bulan kepada pihak yang lebih banyak di lapangan karena diasumsikan orang tersebut pasti keuangannya lebih lemah daripada pihak pemberi modal. Namun, bila pembagian hasil dilakukan per bulan, pihak yang bekerja tidak perlu memperoleh gaji. Bukan tidak mungkin pembagian keuntungan ini diubah sesuai perkembangan di masa depan.

Intervensi

Jika yang menjalin usaha hanyalah anda dan teman maka pihak lain tidak boleh intervensi terhadap masalah bisnis, misalnya saja keluarga, isteri/suami. Pihak lain boleh memberi masukan tetapi keputusan ada di pihak-pihak yang menjalin usaha.(Galeriukm).

Sumber:

https://female.kompas.com/read/xml/2010/10/14/0808057/etika.berbisnis.dengan.teman

Back
Create a free website Webnode