Lingkungan Hidup

Perairan Laut dan Pantai

Lingkungan Hidup di Pulau Jawa sebagian besar sudah mengalami kerusakan parah, di perairan pesisir utara pulau jawa  adalah tempat pembuangan limbah rumah tangga maupun industri dan pengeboran minyak. Menyebakan nelayan sulit mendapatkan ikan di wilayah perairan pantai, walaupun ada tetapi jumlah yang mereka peroleh tidak menutupi biaya yang mereka keluarkan sedangkan kualitas tangkapanpun sudah terpapar zat-zat berbahaya akibat polusi.Untuk memperoleh ikan dengan jumlah memadai, mereka harus menjangkau perairan lebih jauh ke wilayah perairan yang tidak terkontaminasi polusi. Hal ini menyebakan bertambahnya biaya operasional dan biaya perubahan peralatan alat tangkap. Demikian juga dengan terumbu karang yang merupakan habitat ikan banyak yang mati dan rusak.

Abrasi dan air rob menyebabkan tergerusnya bibir pantai dan pemukiman warga yang mendiami wilayah pantai, fenomena pemanasan global secara nyata telah menyebabka efek merusak yang masiv. Untuk mencegah meluasnya dampak abrasi dan air rob diperlukan pengkajian mendalam dan penanganan yang serius, terutama pada meminimalisir efek rumah kaca dan pemetaan wilayah yang sesuai untuk penanaman mangrove. Keterampilan teknologo pembibitan dan penanaman mangrove harus segera disosialisasikan kepada masyarakat pesisir  dan kepada mereka yang berkompeten.

DAS dan Kualitas Air

Pembuangan sampah ke sungai oleh warga penduduk sekitarnya menyebabkan polusi air yang mengkhawatirkan, kualitas air sungai sudah sangat parah. Sampah memadati aliran yang berbau tidak sedap. Sedangkan jumlah debit air dari tahun ke tahun terus menyusut.